Hari ini Jumat, 18 Februari 2022 Polres Malang menggelar acara bimbingan teknis dalam rangka Deteksi Dini dan Antisipasi Paham Radikal dan Intoleran dengan bertempat di Aula Gedung Sanika Satyawada Polres Malang. Sebagai salah satu narasumber dalam acara tersebut adalah H. Imron Rosyadi Hamid, S.E., M.Si., Rektor Unira Malang. Dalam kesempatan tersebut Gus Rektor menyampaikan materi terkait Antisipasi Paham Radikal dan Intoleran.
Kasatintelkan Polres Malang, sebagai koordinator kegiatan menyatakan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka untuk memberikan up grading dan pengayaan wawasan kepada anggota agar lebih memahami tentang seluk beluk dan tumbuh kembangnya gerakan radikal dan Intoleran. Harapannya deteksi dini dan pencegahan terkait terjadinya tindakan radikal dan intoleran dapat dilakukan secara individual maupun komunal.

Meskipun dalam kondisi kurang sehat karena pertimbangan urgensi dari kegiatan tersebut, maka Rektor Unira hadir secara online. Kehadiran Rektor Unira Malang sebagai nara sumber merupakan bagian dari keterlibatan akademisi untuk terlibat secara aktif dalam pencegahan gerakan radikal dan intoleran. Selain itu untuk mengkampanyekan nilai-nilai peradaban yang moderat. Kegiatan ini juga merupakan implementasi nilai-nilai khoiro ummah yang menjadi visi unira melalui salah satu pilarnya yakni peace eduction atau pendidikan perdamaian.
Gus Im, menyampaikan bahwa keterlibatan Unira Malang dalam kegiatan tersebut menunjukkan bahwa pilar peace education sudah mulai diakui oleh stakeholder di Malang raya. Hal ini juga menjadi semacam tantangan baru untuk dapat mendiseminasikan nilai-nilai peace education demi terciptanya masyarakat moderat dan toleran, yang menghargai perberbedaan dan keberagaman.
Dalam kesempatan tersebut Rektor Unira Malang menyampaikan pandangannya terkait fenomema saat ini khususnya terkait perkembangan gerakan radikalisme yang tumbuh dan berkembang melalui dunia internet di Indonesia. Penguna internet yang relative tinggi yakni sebesar 73,7 % menjadi kelompok sasaran untuk menumbuh kembangkan ide-ide radikalisme dan intoleransi. Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengantisipasinya adalah dengan memberikan narasi yang lebih positif juga mengimbangi pemberitaan bohong melalui counter hoax.
Selain Gus Im, hadir sebagai pemateri adalah Ahmad Muwafiq Shaleh dari Komunitas Rampak Naong dan Puji, eks narapidana teroris yang telah kembali ke pangkuan NKRI. (hum/elkhair)
mantap mas
informasinya top
Dear mas yusuf..
terima kasih atas responnya…
semoga ke depan bisa menajdi lebih baik…
regard’s
Apakah kampus ini masih menerima siswa tidak mampu/kurang mampu?
Dear mas alfian…
Alhamdulillah, di unira ada beberapa program beasiswa yang bisa diakses oleh mahasiswa.
Silahkan datang ke kamapus untuk mendapatkan informasi leebih jelasnya…
best regard’s