Mengambil tema “Strategi Membangun Alumni Berdaya Saing di Era 4.0 Berlandaskan Khayra Ummah”, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang gelar yudisium yang dilaksanakan secara luring. Kegiatan ini merupakana yudisium yang pertama kali terselenggara secara luring sejak terjadinya pandemi covid-19. Yudisium kali ini terselenggara pada 27 Agustus 2022 bertempat di Gedung KH. Mahmud Zubaidi, MA Lt. 1.
Yudisium kali ini dihadiri oleh pimpinan universitas dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor 2, Dr. Hilmi Muhammad, M.M. Sedangkan dari pimpinan fakultas dan program studi dihadiri oleh R R. Hesti Setyodyah Lestari, M.Psi. Psikolog (Dekan Fisip). Dari prodi psikologi tampak hadir Luthfiatus Zuhroh, M.Psi., Psikolog, Abdul Latif A.A, S.Psi, M.Si. Mewakili dari prodi Ilmu Pemerintahan hadir Sri Handayani, S.Sos.I.,M.AP dan Sukma Ayu Putri, S.AP, M.Hub.Int
Acara diawali dengan pembacaan nama-nama peserta yudisium periode 2022. Nama-nama tersebut dibacakan oleh Sukma Ayu Putri, S.AP., M.Hub.Int , Sekprodi Ilmu Pemerintahan. Sebanyak 24 orang peserta yudisium secara sah telah menyandang gelar Sarjana. 18 Orang bergelar Sarjana Psikologi (S.Psi) dan 6 Orang bergelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP). Sebagai lulusan terbaik dari Prodi Psikologi Fishe Amalia dengan IPK 3,68. Sedangkan lulusan terbaik dari Prodi Ilmu Pemerintahan jatuh pada M. Royan dengan IPK 3,64.
Dalam paparan pembuka Dekan Fisip Unira Malang, RR. Hesti Setyodyah Lestari, M.Psi., Psikolog menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh peserta yudisium yang telah menyelesaikan rangkaian studi yang telah ditempuh dalam beberapa waktu yang lalu. Yudisium ini mungkin sebagai kegiatan akhir terpenting dalam penetapan gelar akademik seseorang, tetapi proses pengembangan diri harus terus berlangsung.
Sedangkan Dr. Hilmi Muhammad menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada keluarga besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang telah berhasil mengantarkan mahasiswa pada ujung masa studi di Unira Malang. Capaian ini merupakan hasil kerja keras semua orang yang tidak dapat di klaim sebagai capaian pribadi. Tanpa kerjasama seluruh keluarga besar Fisip maka akan sulit mencapai cita-cita yang diharapkan.
Sementara itu, kepada peserta yudisium, Dr. Hilmi Muhammad berpesan “ Yudisium ini bukalanlah selebarasi akhir dari prosess belajar, Yudisiium harus dimaknai sebagai selebrasi awal untuk menumbuhkan semangat yang lebih kokoh dalam mengarungi dunia baru, yang memiliki tantangan yang lebih berat. “ tantangan ke depan semakin berat, oleh sebab itu jangan sampai terputus komunikasi dengan kampus maupun sesama lulusan dan civitas akademika. Jaringan itu penting untuk terus ditumbuhkembangakan sebagai sarana untuk berbagi informasi dan pengalaman”.
Selain seremonal yudisium, kegiatan itu juga diisi dengan diskusi terbuka yang menghadirkan Mahathir Muhammada Iqbal, S,IP., M.AP yang merupakan salah satu pejabat di lingkungan Inspektorat Kabupaten Malang. Dalam paparannya, Mas Iqbal, begitu beliau sering disapa, menyampaikan bahwa lulusan perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral yang lebih tinggi untuk berperan aktif di lingkungannya, dengan terus menebar nilai-nilai kebaikan yang bermanfaat bagi sekitarnya.(Hum/elk)
Mencari ilmu itu tiada batasan umur, seorang yang haus akan ilmu dan suka mengalirkan ilmu yang dia dapat adalah seorang yang mempunyai wibawa dan wawasan serta tanggung jawab. Ilmu yang dia dapat akan lebih berharga dan bermanfaat apabila dibagikan keseseorang walaupun hanya sebuah kata atau paragraf. Motivasi dari saya belajar dan mengajarkan ilmu itu akan lebih berharga daripada memberi seseorang uang.