Kepanjen – Rektor UNIRA Malang H. Imron Rosyadi Hamid, SE., M.Si membuka secara resmi Workshop Desain Kurikulum Berbasis Moderasi Beragama.
Kegiatan merupakan kegiatan kolaboratif Universitas Islan Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim dengan UNIRA Malang yang dilaksanakanpada tanggal 27 Mei 2023 di Gedung A Ruang Rapat UNIRA Malang.
Dalam sambutan Rektor UNIRA Malang menyampaikan pentingnya penguatan moderasi beragama pada Lembaga Pendidikan Islam terutama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Beliau juga menyampaikan bahwa moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan baik di tingkat lokal, nasional maupun global.
“Mengapa moderasi beragama penting? Untuk menyadari bahwa perbedaan sunnatullah, kemudian keberagaman adalah fitrah bangsa”, ungkap Rektor UNIRA Malang Bapak H. Imron Rosyadi Hamid, SE., M.Si.
Dalam konteks pengembangan kurikulum, nilai-nilai moderasi beragama menjadi salah satu nilai yang diamanahkan untuk dilakukan, dalam upaya internalisasi dengan merujuk pada kebijakan kementrian Agama. Prodi PAI di perguruan Tinggi adalah salah satu prodi yang bisa menggunakan untuk menerapkan kurukulum berbasis Moderasi Bergama ini dalam proses pembelajarannya.
Dr. H. Ahmad Barizi, M.A, Kaprodi S3 PAI-BSI UIN Malang menyampaikan ucap syukur atas terlaksananya dan pelatihan desain kurikulum PTKI berbasis moderasi beragama pada hari ini dengan baik.
Dalam kegiatan hari ini Dr. H. Ahmad Barizi, M.A, yang juga bertindak langsung sebagai narasumber memaparkan banyak hal penting dalam penyusunan Kurikulum Berbasis Moderasi Beragama. Dalam penyampaiannya beliau menegaskan kembali akan urgensi penyusunan desain kurikulum berbasis Moderasi Beragama ini agar para peseta memahami nilai-nilai yang terkandung dalam moderasi beragama. Sehingga bisa di insersikan ke dalam mata kuliah umum (MKU) dan mata kuliah kekhususan Universitas.
Peserta kegiatan ini berasal dari unsur dosen MKWU, dosen PAI, dosen PGMI dan dosen pascasarjana UNIRA Malang. Pasca kegiatan ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan spesisifik lainnya yang dapat bermanfaat bagi kemajuan kedua lembaga.(HUM/SNQ)