KEPANJEN – Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang menggelar sosialisasi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang diikuti oleh seluruh Dekan, Kaprodi dan Kepala lembaga strategis di lingkungan UNIRA Malang pada Rabu, 17 Januari 2024.
RPL adalah pengakuan atas pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, non formal, informal, dan atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.
Selain mendukung program pemerintah, program RPL ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya belajar dan motivasi untuk melakukan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan, dan belajar sepanjang hayat melalui pengakuan SKS mata kuliah dari pendidikan formal, informal, dan atau pengalaman kerja melalui pemenuhan capaian pembelajaran seperti yang telah dicanangkan oleh program pemerintah.
Rektor UNIRA Malang, H. Imron Rosyadi Hamid, SE, M.Si menyatakan bahwa hal ini merupakan peluang bagi UNIRA Malang.
“Saat ini UNIRA membutuhkan program trobosan-trobosan untuk meningkatkan minat calon mahasiswa, ini merupakan sesuatu yang harus segera kita kembangkan dengan serius dan pemateri pada siang hari ini merupakan pemateri yang sangat tepat untuk memaparkan pengalamannya dalam penyelenggaraan RPL,” ungkap rektor UNIRA Malang H. Imron Rosyadi Hamid, SE, M.Si.
Selaras dengan pernyataan Bapak H. Imron Rosyadi Hamid, SE, M.Si, Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Sutomo M, Sos. menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu opportunity untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dan juga sebagai salah satu usaha untuk membekali mahasiswa dengan kualifikasi tertentu agar semakin mudah terserap oleh pasar.
“Melihat potensi calon mahasiswa baru yang menginginkan mengambil program RPL, tentunya akan menjadi potensi luar biasa yang harus kita garap dengan serius,” tambah Dr. Sutomo M, Sos.
Pada kesempatan yang sama Ali Yusa, S.T., M.T, S.T., M.T., juga mengatakan maksud dan tujuan dari RPL ini adalah membuat standar khusus dari masing-masing fakultas tentang pengakuan SKS baik untuk program S1, S2, maupun S3.
Dewan Pendidikan Jatim, Dewan Pakar IKA ITS, Ketua Persatuan Insiyur Jatim. Ali Yusa, S.T., M.T, S.T., M.T., menyampaikan bahwa penyelenggaraan RPL memiliki peluang dan tantangan yang cukup menarik. Peluangnya adalah semakin banyak komunitas yang dapat terfasilitasi dengan adanya program ini. Dan tantangannya adalah bahwa dalam penyelenggarannya membutuhkan sebuah pola fikir yang komprehensif sehingga perlu Biro khusus yang menangani RPL dimana di UNMUH Gresik disebut sebagai Biro Vokasi.
“Ini merupakan bagian dari tim RPL yang sama-sama berupaya untuk merancang dan mempersiapkan panduan RPL, sistem RPL sampai pada perancangan SIAKAD khusus RPL. Dalam pelaksanaan RPL sendiri perguruan tinggi harus bekerjasama dengan Dinas-Dinas terkait untuk memaksimalkan proses sosialisasi program maupun memastikan keterserapannya.” papar Ali Yusa, S.T., M.T, S.T., M.T.
Editor : SNQ