UNIRA, 9 Januari 2025. Menurut pandangan Capra, atau yang bernama lengkap Fritjof Capra, seorang filosof yang juga merupakan pendiri ekoliterasi di Berkeley, California masa depan manusia bergantung pada kesadaran ekoliterasi. Ekoliterasi sendiri dimaknai sebgai kesadaran untuk terus menerus untuk menciptakan dunia dan kehidupan yang lestari serta harmoni dengan menjaga kelestarian alam sekitar khususnya lingkungan hidup atau ekosistem.
Pandangan ini juga merupakan salah satu pilar khayra ummah, yakni berkaitan dengan pemanfaatan teknologi hijau (green technology) yang salah satunya pondasinya alam lestari (green environtment). Selain alam lestari dua pondasi lain dari green technology adalah kemandirian pangan dan energi serta pemanfaatan teknologi pintar (smart technology).
Kesadaran akan visi tersebut, maka mendorong tim 11 panel riset Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang merumuskan penelitian dan hilirisasinya terkait ekoliterasi. Tim peneliti ini menyelenggarakan pelatihan ekolitarasi yang diselengagrakan pada 3 Januari 2025 dengan kelompok sasaran Siswa Sekolah Luar Biasa SLB BC Kepanjen Kabupaten Malang.
Kegiatan diawali dengan pembagian buah hasil riset dosen UNIRA Malang berupa buah melon. Pembagian buah melon ini menyasar pada beberapa kelompok diantaranya jamaah musala, kelompok ibu hamil yang tergabung dalam posyandu serta kelompok anak sekolah yang menjadi bagian dari Sekolah Luar Biasa BC Kepanjen.
Salah satu tim peneliti dari PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) Unira Malang, Nanik Ulfa, S.Si, M.Pd. mengungkapkan bahwa kegiatan ini diawali dari ide untuk berbagi hasil riset berupa buah melon. Pembagian buah melon hasil riset menyasar pada kelompok warga di jamaah musala, kelompok posyandu ibu hamil dan anak sekolah (SLB).
“Selain pelatihan ekoliterasi, kegiatan ini dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas pangan terutama makanan yang bergizi,” ungkap Nanik Ulfa, S.Si, M.Pd. Nanik merupakan salah satu bagian dari anggota tim peneliti sekaligus dosen di lingkungan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Keislaman UNIRA Malang.
Turut serta dalam kegiatan tersebut adalah Astrid Ika Paramitha, M.P. yang juga dari tim peneliti, mengungkapkan bahwa ekoliterasi sangat penting dalam pendidikan lingkungan, pembangunan berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat untuk menghadapi tantangan lingkungan global seperti perubahan iklim, polusi, dan degradasi sumber daya alam.
“Pelatihan ini secara substansi mengharapkan bahwa kampus dengan masyarakat tidaklah berjarak, karenanya konsep ekoliterasi ini kami angkat. Dan sasarannya kali ini di SLB, pada anak-anak ABK,” ungkap Astrid yang juga Kepala Laboratorium Dasar Unira Malang.
Hal ini ditambahkan oleh Nida Mukhlishotul Izzah, S.Psi., M.Si., tim peneliti yang juga dosen Prgram Studi Psikologi UNIRA Malang. Nida menyampaikan bahwa dengan kegiatan ini peserta dilatih untuk memahami, menghargai, dan berinteraksi secara bijak dengan sistem ekologi yang menopang kehidupan di bumi.
“Konsep ini mencakup pengetahuan tentang bagaimana ekosistem bekerja, hubungan antara manusia dan lingkungan, serta kesadaran akan dampak aktivitas manusia terhadap keberlanjutan lingkungan.” pungkas Kak Nida sapaan akrabnya.
Agenda pelatihan akan berlanjut pada RTL, adapun program yang akan dilaksanakan adalah memberikan pendampingan kepada siswa SLB untuk menanam sayur hidroponik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan kolaborasi prodi Agroteknologi, PGMI dan Psikologi [aud/elk25].