Dosen Pascasarjana Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, Dr Ahmad Junaidi berorasi, “Seorang sarjana harus lihai membaca peluang di dunia nyata, melihat apa yang menjadi fenomena-fenomena disekitarnya.”
Hal itu disampaikan saat Rapat terbuka senat Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang dalam rangka ‘Wisuda Strata-1 Fakultas Ilmu Kesilaman (FIK) Tahun Akademik 2016/2017 di Gedung KH Moch Said Unira Malang, Sabtu (11/11/2017).
Sebanyak kurang lebih 300 mahasiswa dari FIK yang diantaranya Program Studi (Prodi), Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Ekonomi Syari’ah di wisuda.
Dr Ahmad Junaidi yang bertugas menyampaikan orasi yang diberi judul, ‘Pentingnya Keterampilan Membaca Bagi Generasi Milenial’. “Prestasi akademis di perguruan tinggi sangat ditentukan budaya membaca mahasiswanya. Prestise perguruan tinggi juga dicerminkan oleh perpustakaannya yang berisi koleksi buku berkualitas.”
“Di dalam kitab suci umat Islam, Alquran, ayat pertama yang turun pertama kali berbunyi ‘Bacalah!’ bukan ‘Bicaralah’ atau ‘Tulislah’. Hal ini menunjukkan bahwa membaca adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum seseorang berusaha berbicara atau menulis berbagai macam pengertian dan konsep,” kata Pria yang juga Dosen IAIN Jember ini.
Di akhir orasinya Dr Junaidi berpesan kepada wisudawan-wisudawati bahwa para sarjana harus bisa merumuskan dan mewujudkan strategi membangun masyarakat utama (Mabādi` Khayru Ummah) di Indonesia.
“Mengimplementasikan nilai-nilai Islam sesuai dengan ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah yang bisa diikuti oleh seluruh komponen negara-bangsa ini tanpa ada keharusan bagi semuanya untuk tampil secara formal dalam satu warna atau model baju yang sama,” katanya.
“Mampukah kita sebagai generasi pewaris dan penerus perjuangan para ulama untuk mewujudkan generasi ‘Khaira Ummah’ sesuai kaidah yang ada meski harus dengan strategi yang berbeda sesuai dengan tuntutan zaman Milenial sekarang ini?,” pungkasnya.(*)