“Tidak ada celah sedikitpun di kampus ini, untuk tumbuh dan berkembangnya ideologi, pemahaman maupun gerakan yang merongrong keutuhan NKRI”. Ungkapan yang begitu tegas disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, H. Imron Rosyadi Hamid, S.E., M.Si pada acara pembukaan kegiatan Orientasi Studi Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (Oskab). Pernyataan tegas tersebut direspon dengan sigap oleh panitia penyelengara Oskab 2022. Respon yag sigap itu berupa penyuguhan materi Kebangsaan dan Bela Negara menjadi salah satu materi terpenting dalam rangkaian acara Oskab 2022.
Bahkan, demi diperolehnya pemahaman yang lebih mendalam dan komperhensif terkait materi tersebut, hadir sebagai naras umber adalah AKBP Ferli Hidayat, SH., S.IK., M.H. Ferli Hidayat merupakan orang normor satu di kops bhayangkara Kepolisian Resot Malang.
Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa pasca kejadian 11 September 2001, dan diikuti kejadian lain, yakni tragedi Bom Bali 1, yang terjadi di Legian Kuta Bali pada 12 Oktober 2001, dunia mulai menyadari tumbuh dan berkembangnya isme-isme atau paham yang berkaitan dengan aktifitas intoleransi, radikalisme dan terorisme. Sejak saat itulah negara-negara dunia mulai memiliki agenda dan konsetrasi yang begitu besar terkait keamanan negaranya, khususnya terkait pada penanganan aktifitas terorisme dan radikalisme.
Untuk memahami fenomena tumbuhnya gerakan radikalisme dan terorisme diperlukan pemahaman terkait dengan apa yang disebut dengan geo politik. Geo politik merupakan hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau internasional. Termasuk didalamnya adalah ideologi transnasional. Ideologi transnasional merupakan ideologi yang menyebar akibat semakin biasnya batasan teritori, wilayah juga batasan ekonomi dan soaial antar negara.
Setidaknya terdapat 4 ciri dari konsepsi evolusi geo politik saat ini ; 1. Ekspansionis, keinginan untuk terus mengembangkan diri dan menguasi pihak lain, 2. Penguasaan sumber daya, keinginan untuk ekspansi menyebarkan faham yang diikuti dengan keinginan untuk menguasi sumber daya alam suatu wilayah, 3. Adanya ambisi negara untuk melakukan hegemoni, dan 4. Pengerahan kekuatan yang dapat mengakibatkan terjadinya perang terbuka. Keempat gerakan tidak hanay dapat dilakukan oleh negara pada negara lain, tetapi juga dapat dilakukan oleh kelompok tertentu , figure tertentu yang justru tidak memiliki modal politik formal/ kekuasan kenegaraaan, dan hal ini disebut sebagai non state actor. Eksistensi Osama bin Laden adalah salah satu yang dapat dikategorikan sebagai non state actor.
Di ujung penjelasannya terkait gerakan radikalisme yang banyak tumbuh di komunitas / kelompok mahasiswa tertentu, Kapolres menyampaikan bahwa dibutuhkan kerjasam seluruh pihak untuk mengantisipasi gerakan-gerakan radikalisme menjadi gerakan terorisme. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh komunitas/stake holder perguruan tinggi antara lain adalah mengembangkan narasi-narasi perdamaian dan moderasi beragama. Termasuk di dalamnya adalam melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi terkait penanganan dan pencegahan radikalisme, intolerasi dan paham-paham yang berentangan dengan ideologi negara. (Hum/ Elk)
Masak cma dpat maba 90 orang tahun ini
Dear mas imam…
alhamdulillah, saat ini yang sudah terdaftar sudah mendekati angka 800 maba
regard