UNIRA Malang – Bertekad untuk raih hibah penelitian Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang menyelenggarakan kegiatan bertajuk “ COACHING CLINIC Strategi Tembus Dana Hibah Skema Nasional ”. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting, pada Kamis, (20/02/2025).
Sebagai narasumber dalam COACHING CLINIC tersebut adalah akademisi sekaligus peneliti dari Institut Pertanian Bogor yang telah beberapa kali memperoleh dana hibah penelitian di tingkat nasional baik dari kemendikbud maupun dikti. Pernah juga meraih dana hibah penelitian dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022. Beliau adalah Dr. Tekad Urip Pambudi Sujarnoko, S.Pt., M.Si.
Mengawali kegiatan serta membuka kegiatan coaching clinic H. Imron Rosyadi Hamid, S.E., M.Si Rektor Unira Malang. Gus Im, begitu biasanya beliau disapa menyampaikan terim kasih kepada Fakultas Sains dan Teknologi Unira Malang yang telah menginisiasi kegiatan tersebut. Beliau juga menyampaikan bahwa ruh dari perguruan tinggi atau kampus adalah research.
Namun demikian beliau juga menyadari bahwa untuk melakukan research/penelitian bukanlah hal yang murah. Dibutuhkan dana yang cukup besar agar kegiatan penelitian dapat dilaksanakan oleh akademisi di Unira Malang. Disisi lainnya kampus memiliki keterbatasan sumberdaya keuangan. Untuk itulah diperlukan sebuah exit strategi yakni dengan mengupayakan menangkap peluang hibah penelitian dari berbagai sumber. Baik itu dari lembaga negara, BUMN maupun dari swasta maupun luar negeri.
“Saat ini kampus memang memiliki keterbatasan dalam memberikan pendanaan penelitian, namun UNIRA terus berupaya dan berkomitmen untuk meningkatkan pendanaan di bidang penelitian. Skema pendanaan penelitian terus dikaji dan mengembangkan networking yang dapt mendukung kegiatan research”. Jelas beliau. Gus Im juga berharap dari kegiatan ini akan semakin membuka potensi dan peluang dosen UNIRA untuk memperoleh hibah penelitian.
Rangkaian Coaching Clinic pada kali ini diawali dengan paparan dari narasumber terkait dengan Strategi Tembus Skema Hibah Nasional 2025. Dr. Tekad menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun proposal penelitian. Reputasi, ditunjukkan dengan kesesuaian antara kompetensi personal dengan objek penelitan. Konsistensi, ditunjukkan dengan seberapa banyak penelitian terkait sebuah topik penelitian. Bright, sejauh mana penelitian itu dikemas sehingga tampak kebaruan dan urgensi dari penelitian yang dimaksud termasuk dalam hal ini adalah trending topic yang sedang menjadi perbincangan maupun isu baik lokal maupun nasional.
Pada sesi berikutnya adalah terkait Strategi dan Implementasi. Di sesi ini narasumber memberikan penjelasan terkait konten sebuah penelitian. Sebelumnya panitia telah memilih dua buah proposal penelitian yang akan dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Pada session ini, peserta diajak untuk belajar bersama untuk merumuskan kelebihan maupun kekurangan dari proposal yang ditawarkan tersebut.
Banyak hal baru dan insight yang diperoleh peserta dalam pembelajaran kali ini. Berapa kali tampak peserta mendapatkan “AHA Moment”, mendapatkan pengetahuan mendalam atas sebuah realitas yang selama ini mungkin terabaikan. Diujung diskusi, peserta tampak antusias dan optimis akan mempu meraih peluang untuk mendapatkan hibah penelitian di tahun 2025 ini. Semoga…. (Hum/elk25).