KEPANJEN – FISIP Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang menggelar rapat terbuka senat dengan acara pengukuhan yudisium Sarjana. Yudisium dilakukan secara khidmat di gedung A Lantai I Ruang Rapat UNIRA pada hari Sabtu, 08 Juli 2023. Acara tersebut di hadiri oleh Rektor UNIRA Bapak H. Imron Rosyadi Hamid, SE., M.Si, Dekan FISIP Ibu RR. Hesti Setyodyah Lestari,M.Psi., Psikolog , Wakil Dekan FISIP Ibu Rizka FIBRIA Nugrahani, S.Psi.,M.Si, Ketua Prodi Psikologi Abdul latif AA S.Psi, M.Si, Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Sri Handayani, S.Sos., M.APdan mahasiswa peserta yudisium di lingkungan FISIP UNIRA.
Yudisium FISIP periode TA 2022/2023 Genap ini dilakukan full luring dan diikuti oleh 26 mahasiswa. Yudisum ini juga mengukuhkan mahasiswa terbaik yaitu dari Ilmu Pemerintahan atas nama umi kulsum dengan predikat pujian.
Dalam sambutannya Rektor UNIRA Bapak H. Imron Rosyadi Hamid, SE., M.Si, mengatakan UNIRA memiliki mimpi yang besar yang harus dicapai yakni menjadi pusat inovasi dan pengembangan Negara Indonesia. Untuk mendukung hal itu maka lulusan UNIRA harus mempunyai daya saing dalam berbagai disiplin ilmu termasuk FISIP.
“Bidang sosial adalah faktor penentu dalam pengembangan SDM dan pemerintahan, lulusan FISIP hari ini harus sepakat untuk tetap mendukung serta menunjukan karakter dan mimpi besar UNIRA menjadi pusat pendidikan dalam mencetak sarjana pengembang negara,” ungkap rektor UNIRA Bapak H. Imron Rosyadi Hamid, SE., M.Si.
Dekan FISIP UNIRA, Ibu RR. Hesti Setyodyah Lestari,M.Psi., Psikolog dalam sambutannya mengapresiasi keberhasilan mahasiswa dalam melewati semua tantangan saat kuliah. “selamat kepada semua lulusan FISIP UMM, berhasil mengatasi semua kendala dan tantangan saat kuliah dengan baik” ungkap RR. Hesti Setyodyah,M.Psi., Psikolog. Beliau juga menambahkan proses meraih gelar sarjana tidaklah mudah, dibutuhkan kerja keras dan semangat pantang menyerah sehingga pencapaian tersebut sangat perlu disyukuri.
Juga tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pada orang tua lulusan yang telah mempercayakan proses pendidikan anaknya pada Universitas Islam Raden Rahmat Malang khususnya FISIP UNIRA. “Pilihan tersebut sangat tepat karena reputasi UNIRA Malang yang sangat luar biasa dengan berbagai pengakuan itu adalah modal sosial bagi lulusan untuk menghadapi dunia kerja, bahwa mereka memiliki kompetensi yang mumpuni. Ini juga ditunjang banyak alumni FISIP UNIRA yang telah sukses didunia kerja.”
Dunia kerja memang meliki iklim kompetisi yang ketat. Ada begitu banyak lulusan dari berbagai macam latar belakang kampus yang memperebutkan pekerjaan sehingga kompetensi menjadi syarat mutlak. Apalagi Indonesia akan segera memasuki bonus demografi dimana struksur penduduk di dominasi oleh Angkatan kerja sehingga semakin mempertegas kebutuhan SDM manusia yang berkualitas dan adaptif dengan dunia kerja .
Dalam orasi ilmiah Bramantyo Tri Asmoro, S.Hub.Int., M.PSDM selaku Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Pemkab Malang menyampaikan bahwa jumlah penduduk usia produktif di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri menyebutkan bahwa di tahun 2022 terdapat190,83 juta jiwa (69,3%) penduduk Indonesia yang masuk kategori usia produktif (15-64 tahun). Ini artinya bahwa kompetisi dunia kerja sangat ketat dan salah satu kunci sukses tentu saja kompetensi dan integritas.
Alumni Dosen FISIP ini menyebut bahwa alumni FISIP UMM disegani di dunia kerja karena memiliki kapasitas yang memadai. “Ini adalah buah dari ilmu, jaringan dan pengalaman yang diberikan kampus pada mahasiswa saat kuliah, “ ungkap Bramantyo Tri Asmoro, S.Hub.Int., M.PSDM. Modal tersebut sangat berguna saat memasuki dunia kerja karena dibutuhkan oleh perusahaan maupun ketika membuka usaha sendiri.
Diakhir pemaparannya Bramantyo Tri Asmoro, S.Hub.Int., M.PSDM mengungkapkan 3 hal yang harus dikuasai oleh lulusan FISIP UNIRA agar berkontribusi untuk Negeri. Pertama, kemampuan analisis big data, skill tersebut dibutuhkan mengingat 5 Miliar orang dan juga barang telah terintegrasi dengan data internet sehingga sangat diperlukan dalam pekerjaan. Kedua, literasi teknologi yakni kemampuan mengoperasikan teknologi untuk menemukan pekerjaan baru. Saat ini banyak sekali pekerjaan baru seperti konten kreator hanya dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam handphone. Ketiga, literasi kritis dan inovatif mengingat saat ini manusia mengalami banjir informasi sehingga diperlukan kemampuan memilah informasi yang tepat dimana hal tersebut dapat melahirkan inovasi-inovasi produktif untuk kemajuan bangsa.(HUM/SNQ)