Salah satu agenda seminar tahunan yang ada di lingkungan kampus Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang kembali digelar pada pertengahan November ini. Seminar yang bertajuk International Seminar Islamic Education and Peace (ISIEP) 2024 ini merupakan gelaran pada tahun keempat. Kegiatan ini terselenggara pada Selasa, 19 November 2024, bertempat di Hall KH. Moh. Said Kampus I UNIRA Malang.
Kegiatan yang digawangi oleh Fakultas Ilmu Keislaman UNIRA Malang tersebut mengusung tema “SUSTAINABLE DEVELOPMENT BASED ON LOCAL WISDOM AS A FOUNDATION FOR RELIGIOUS MODERATION IN GLOBAL PEACE AND SECURITY”. Harapan atas dirumuskannya tema ini adalah munculnya wacana serta temuan baru terkait dengan permasalahan yang dihadapi dunia saat ini. Tantangan dan ancaman yang semakin kompleks terkait keberlangsungan kehidupan dan peradaban dunia. Termasuk di dalamnya adalah ancaman terhadap perdamaian dan keamanan. Pendidikan, khususnya Pendidikan Islam, berperan dalam mengembangkan nilai-nilai moral, etika, serta kemanusiaan (humanity).
Tema ini juga berkaitan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs) yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di antara tujuan SDG yang saling terkait dan paling relevan dengan tujuan seminar ini adalah kualitas pendidikan serta perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat.
Dalam prakata pengantar, ketua pelaksana kegiatan ini menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 350 peserta yang terdiri dari peserta yang mengikuti kegiatan secara daring maupun luring. Peserta ini berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dari luar negeri, turut berpartisipasi Mindanao State University Filipina, University of Manchester, dan Universitas Sultan Abdullah Pahang Malaysia. Sedangkan dari dalam negeri, turut berpartisipasi Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel Malang, Universitas PGRI Wira Negara, STAINU Malang, STAI Alhikam Malang, serta STIT Ahmad Dahlan Probolinggo serta PP Amanatul Umat Pacet Mojokerto.
Dalam sambutan pembuka, KH. Imron Rosyadi Hamid, SE., M.Si, selaku Rektor UNIRA Malang, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Beliau juga menyampaikan selamat datang, khususnya kepada para peserta dan narasumber yang hadir secara langsung di kampus UNIRA Malang.
Pada kesempatan tersebut, Gus Im, sapaan akrab sang rektor menyampaikan kembali visi besar UNIRA Malang yang sering disebut dengan Prakarsa Khayra Ummah.
“Kegiatan ini merupakan bentuk penegasan kembali UNIRA Malang terhadap visi Prakarsa Khayra Ummah. Dalam Prakarsa Khayra Ummah ini terdapat 3 pilar, yakni peace education yang berdasarkan spiritualitas, kearifan lokalĀ dan humanisme; pilar kedua, kewirausahaan sosial yang berfokus pada keuangan inklusi, kewirausahaan, Pengembangan komunitas. Sedangkan pilar ketiga adalah teknologi hijau, yang terurai dengan kemandirian pangan dan energi, kelestarian lingkungan, serta teknologi pintar.”
Beliau juga mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat menumbuhkan dan memunculkan ide, pemikiran baru yang dapat dipergunakan sebagai panduan dalam merumuskan kebijakan dan arah untuk menghadapi tantangan masa depan.
Seminar ini diikuti oleh para akademisi dari berbagai negara, yaitu Mesir, Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, dan Indonesia sendiri. Sedangkan yang menjadi narasumber dari kegiatan ini antara lain Prof. Dr. Martha Beck (Lyon College, Arkansas, USA), Prof. Frans Wijsen (University of Radboud, Belanda), Prof. Dr. Dawood Alhidabi (IIUM, Malaysia), Prof. Maki Iwasaki (Matsuyama University, Jepang), Prof. Dr. Lucinda Mosher (Lyon College, Arkansas, USA), Prof. Madya Fauzi Hussin (UTM Malaysia), dan Prof. Abdul Lantong, Ph.D (Mindanao State University, Philippines). (Hum/elk24)