Unira Malang. Bertempat di Hall KH. Moh. Said Gedung A Universitas Islam Raden Rahmat Malang, alumni Magister Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UNIRA Malang hadiri kegiatan reuni akbar pada Sabtu, 22 Februari 2025. Acara ini digelar dengan tujuan mempererat tali silaturahmi dan membangun sinergi antar alumni juga dengan universitas. Harapannya dengan kegiatan ini jaringan yang sudah ada dapat diberdayakan untuk meningkatkan kualitas kampus.
Selain sebagai ajang silatutrahmi dan menguatkan jejaring antar alumni dan univesitas, kegiatan kali ini juga menjadi moment untuk melantik pengurus alumni pascasarjana UNIRA Malang. Acara pelantikan dan pembacaan ikrar dipimpin langsung oleh Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Sunardji Dahri Tiam, M.Pd.
Rektor UNIRA Malang, H. Imron Rosyadi Hamid,S.E., M.Si turut menyambut hangat kehadiran alumni. Beliau tampak antusias dan bangga dengan digelarnya acara tersebut. Menurutnya kegiatan ini merupakan wujud kebanggaan sekaligus tanggung jawab moral untuk terus mengusung nama baik dan kontribusi UNIRA bagi masyarakat Malang pada khususnya.
Dalam sambutannya, Gus Im, Begitu biasa pak rektor ini disapa, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang luar biasa kepada alumni dan pengelola pascasarjana. Kegiatan ini merupakan wujud dari kemampuan pengelola pascasarjan untuk terus menjalin komunikasi dengan alumni serta memanfaatkan jaringan tersebut demi kebesaran dan pencapaian cita-cita kampus.
“Banyak sekali alumni Pascasarjana UNIRA yang telah menjadi tokoh lokal maupun regional serta menjadi panutan bagi masyarakat sekitarnya. Hal ini sebagai bukti keberhasilan dan kontribusi pascasarjana UNIRA dalam membangun negeri. Saya berharap alumni juga dapat memberikan kontribusi ke perguruan tinggi melalui menyumbangkan pengetahuan dan keilmuannya kepada mahasiswa yang masih aktif kuliah di kampus ini.”, harapnya.
“Kampus juga siap menfasilitasi berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan oleh alumni, jangan ragu untuk mengadakan kegiatan di kampus tercita ini”.
Beliau juga menyampikan bahwa berdasarkan data demografi Kabupaten Malang, maka sudah selayaknya pemerintah daerah melalui dinas pendidikan maupun lainnya untuk memberikan kontribusi positif dalam pengembangan kampus. Karena tumbuh dan berkembangnya kampus akan berbading lurus dengan peningkatan kualitas sumber daya masyarakat.
Disamping pelantikan pengurus alumni pascasarjana UNIRA, kegiatan reuni ini juga diisi dengan sharing session. Hadir sebagai narasumber dalam sharing session adalah Prof. Imam Suprayogo, seorang akademisi, ulama sekaligus Rektor UIN Maliki Malang periode 2004 – 2028 dan terpilih kembali untuk periode 2008 – 2013. Selain beliau hadir juga sebagai narasumber Dr. Suwadji, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, dan Dr. Sahid, M.M yang merupakan kepala kementrian agama Kabupaten Malang.
Pada kesempatan itu Prof. Imam memaparkan pandangannya terkait pengelolaan lembaga pendidikan. Salah satu keberhasilan mengelola pendidikan adalah menciptakan kesadaran peserta didik. Cara utama paling efektif untuk membangun kesadaran tersebut adalah dengan memberikan pendidikan terkait dengan sholat. Pendidikan sholat yang dimaksud bukan sekedar bagaimana peserta didik menjalankan sholat sesuai dengan syarat dan rukunnya. Tetepai lebih jauh daripada itu, yakni memahami makna dari perilaku sholat. Termasuk didalamnya adalah makna bacaan, gerakan dan bagaimana mengelola hati untuk selalu memasrahkan diri dihadapan penciptanya.
“Sholat adalah mi’rojnya mukmin. Dengan sholat berarti menyiapkan wadah (hati) yang bersih dan memudahkan untuk menerima cahaya (ilmu). Pancaran cahaya itulah yang akan muncul dalam perilaku keseharian. Apakah ada keberhasilan pendidikan yang lebih utama daripada munculnya perilaku / ahlak dan budi pekerti yang baik? ”. Papar beliau
Sementara itu Dr. Suwadji menyampaikan terkait kinerja professional khususnya pendidik. Pascasarjana UNIRA Malang yang memiliki distingsi pendidikan perdamaian diharapkan mampu mencetak tenaga profesional (guru/kepala sekolah ataupun lainnya) yang memiliki ketrampilan dalam mengelola lembaga dengan penuh nilai-nilai perdamaian.
“Alumni pascasarjana harus mampu menciptakan kondisi damai dilingkungan masing-masing. Karena kedamaian merupakan syarat utama dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh suatu lembaga.Untuk itu teruslah membangun komunikasi, sikap saling menghargai, membudayakan sikap “tabayun” atas segala sesuatu yang terjadi kepada pihak-pihak yang terkait”. Begitu pesannya.
Dr. Sahid, MM., sebagai pembicara terakhir menyampaikan pandangannya terkait pentingnya pemahaman terkait kondisi bangsa yang begitu majemuk. Untuk itu perlu ditumbuhkan budaya moderasi dalam bersikap. Salah satunya adalah terkait dengan moderasi agama. Menurutnya agama merupakan sisi manusia yang paling mudah untuk dijadikan sebagai pemicu konflik.
“Dibutuhkan sikap moderasi dalam hal apapun, agar suasana yang ada di komunitas untuk selalu terbangun kondusifitasnya. Karena pada dasarnya perbedaan-perbedaan dalam suatu komunitas harusnya menjadi pelengkap serta penyempurna dan bukan menjadi pemecah dan pemisah antar kelompok/individu.”
Selain diisi dengan pelantikan dan sharing session, kegiatan yang juga dihadiri oleh dosen-dosen senior pascasarjana juga diselingi dengan penampilan musikalisasi puisi yang dibawakan oleh alumni pascasarjan UNIRA. Ummy Ulfatus Syahriah, yang juga merupakan duta puisi esai Jawa Timur 2024. Puisi yang begitu menyentuh bertema tentang guru.
“ Aku ingin menjadi guru, sehingga saat aku menghadap-Nya kelak diiringi cahaya yang berasal dari doa-doa muridku”. (hum/elk25)