Di era disrupsi seperti sekarang ini, posisi humas di perguruan tinggi memiliki tantangan untuk dapat meningkatkan citra di mata publik melalui berbagai media. Tentunya, dengan berpegang pada karakteristik perguruan tinggi yang mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu ; pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Humas dalam perguruan tinggi diharapkan tidak hanya sebagai media promosi namun juga dapat sebagai media informasi bagi masyarakat, agar kampus lebih dikenal oleh kalangan publik.
Di era disrupsi yang banyak mengunggukan digitalisasi, profesi kehumasan dirasa perlu beradaptasi dengan perubahan sistem komunikasi yang terjadi. Selama ini proses teknologi komunikasi konvensional yang digunakan terbatas pada tone dan timing namun mengedepankan aktualisasi sebuah informasi.
Posisi humas dalam media informasi harus menjadi yang dicari masyarakat bukan mencari, oleh karena itu, strategi komunikasi perlu direncanakan. Baik dalam penggunaan komunikasi konvensional maupun komunikasi digital. Tujuan dari itu semua adalah untuk meningkatkan efektifitas dan penyampaian informasi yang tepat kepada publik.
Sebagai garda terdepan di intitusi Humas dianggap perlu untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi untuk memberikan informasi kepada publik. Selain memberikan informasi yang layak dan juga terpercaya, humas perguruan tinggi di era disrupsi harus menjalin dan membina hubungan dengan para stake holders baik itu industri maupun media.
Tugas humas perguruan tinggi dilakukan agar perguruan tinggi menjadi institusi yang tidak hanya menjadi wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa namun juga memiliki peran untuk mengembangkan hubungan dengan stake holders yang akan berdampak pada peningkatan citra perguruan tinggi.