Kepanjen – Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang menggelar Studium General yang bertema “Moderasi Beragama Pada Generasi Khaira Ummah” pada Jumat, 10 Maret 2023 bertempat di Gedung A (aula KH. Moh Said) dengan menghadirkan Islah Bahrawi, Direktur Jaringan Moderat Indonesia/Tenaga Ahli Pencegah Radikalisme, Ekstremisme, dan Teorisme Mabes Polri.
Moderasi beragama saat ini marak digaungkan ditengah hiruk-pikuk permasalahan radikalisme di Indonesia. Sebagai sebuah negara yang kaya dengan keberagaman, Indonesia sering diterpa isu paham radikal. Bahkan muncul berbagai Gerakan yang mengatasnamankan kelompok tertentu yang memicu rusaknya ketentraman dan kedaiaman bangsa.
Keberagaman agama dinilai menjadi yang terkuat dalam membentuk radikalisme di Indonesia. Munculnya kelompok-kelompok ekstrem yang kian hari semakin mengembang sayapnya difaktori berbagai hal seperti sensitifitas kehidupan beragama, masuknya aliran kelompok ekstrem dari luar negeri, bahkan permasalahan politik dan pemerintahan pun turut mewarnai.
Islah Bahrawi, Direktur Jaringan Moderat Indonesia mengatakan Tuhan sengaja membuat perbedaan agar manusia saling berinteraksi dan kenal mengenal. Apapun agamanya, sukunya, bangsanya, semua diciptakan oleh Tuhan yang sama.
“Yang harus kita pahami adalah Nabi Muhammad SAW merupakan tokoh paling moderat pada zamannya. Nabi mendamaikan pertikaian suku, Nabi mendamaikan pertikaian Agama antara orang Kristen dan Orang Yahudi, mendamaikan orang pendatang dan pribumi, kemudian dikemas dalam suatu entitas bernama Madinah.Kecintaan pada Nabi perspektif moderat ini yang harus dibangun oleh generasi-generasi khaira ummah.”
Apalagi saat ini semua ideologi punya tujuan politik. Dengan begitu peran generasi Khaira Ummah sangat penting agar negara ini tidak mudah dikoyak-koyak oleh berbagai kepentingan politik yang mengatasnamakan agama tidak boleh terpengaruh oleh gerakan-gerakan politik dan politisasi identitas agama.
“Yang harus kita ketahui adalah semua ideologi punya tujuan politik semua ideologi menunggangi agama karena tujuan-tujuan politik dan semua ideologi transisional yang masuk di Indonesia hari ini adalah orang-orang yang pada dasarnya ingin melumpuhkan Pancasila dan Agama” .
Politik bukan DNAnya islam tapi DNA nya islam adalah Akhlakul Karimah dan Rahmat bagi seluruh manusia dimuka bumi sampai kiamat.
Wakil Rektor UNIRA Malang Dr. Hasan Bisri, M.PdI. menyebut Studium General ini di gelar sebagai sarana edukasi dan mendukung semangat toleransi beragama di lingkungan Kampus. Beliau juga mengatakan bahwa Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini merupakan sosok tokoh nasional yang sangat luar biasa.
“Sejak awal berdirinya UNIRA Malang telah mengaungkan tentang penguatan wawasan kebangsaan dan moderasi beragama di lingkungan kampus sehingga dengan di gelarnya Studium General ini dapat melengkapkan ikhtiar dalam menangkal paham radikalisme,”
Acara tersebut langsung dihadiri oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Hasan Bisri, M.Pd.I. Biro I Isna Nurul Inayati, M.PdI, Biro II Dyah Ayu Pramoda Wardhani, M.Pd, Biro III Romli Muar M.HI beserta jajaran Kemahasiswaan UNIRA, Dekan/Direktur Fakultas UNIRA, dosen, perwakilan mahasiswa penerima beasiswa UNIRA semua Angkatan beserta mahasiswa UNIRA lainnya.(Hum/SNQ)